Geomembrane adalah lapisan kedap air yang terbuat dari lembaran tipis polimer [translation: geomembrane is a waterproof liner made from thin sheets of polymer]. Material polimer yang umum digunakan untuk geomembrane termasuk High-Density Polyethylene (HDPE), Low-Density Polyethylene (LDPE), dan Polyvinyl Chloride (PVC).
Fungsi utama geomembrane adalah untuk mencegah migrasi cairan dalam proyek infrastruktur buatan manusia.
Berikut adalah beberapa fungsi dan penerapan umum dari geomembrane:
- Penampungan dan pengelolaan limbah: Geomembrane digunakan sebagai liner di tempat pembuangan akhir (TPA) untuk mencegah kontaminasi tanah dan air tanah oleh lindiran.
- Kolam: Geomembrane digunakan sebagai liner untuk kolam penampungan air, kolam limbah cair, dan kolam budidaya.
- Konstruksi bawah tanah: Geomembrane digunakan untuk mencegah kebocoran air pada struktur bawah tanah seperti basement dan terowongan.
- Biogas: Digunakan pada lapisan penutup landfill untuk menampung gas hasil pembusukan sampah.
Pemilihan jenis geomembrane tergantung pada faktor-faktor seperti jenis cairan yang akan ditampung, kondisi tanah, dan paparan sinar matahari.
Keuntungan menggunakan geomembrane:
- Kedap air: Sangat efektif dalam mencegah migrasi cairan.
- Tahan lama: Dapat bertahan dalam kondisi terpapar sinar matahari dan bahan kimia.
- Fleksibel: Dapat menyesuaikan dengan berbagai bentuk permukaan.
- Pemasangan yang cepat: Proses pemasangan yang relatif cepat dan mudah.
Kekurangan menggunakan geomembrane:
- Kerusakan mekanis: Rentan terhadap kerusakan akibat tusukan benda tajam.
- Biaya: Dapat menjadi material yang mahal tergantung pada ketebalan dan jenis geomembrane.
Secara keseluruhan, geomembrane merupakan material yang sangat penting dalam bidang geoteknik dan lingkungan untuk mengendalikan cairan dan mencegah kontaminasi.